Aktivitas di pasar tradisional di Kalimantan Timur mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Peningkatan ini dipengaruhi oleh membaiknya perekonomian daerah serta meningkatnya daya beli masyarakat pasca pandemi.
Menurut data yang dirilis oleh Dinas Perdagangan Kalimantan Timur, volume transaksi di pasar-pasar utama seperti Pasar Segiri di Samarinda dan Pasar Pagi di Balikpapan meningkat hingga 25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Para pedagang mencatat bahwa produk hasil bumi seperti sayur-sayuran, buah-buahan, serta bahan makanan pokok seperti beras dan minyak goreng menjadi komoditas yang paling banyak dibeli oleh masyarakat.
"Kami melihat antusiasme masyarakat yang tinggi dalam berbelanja di pasar tradisional. Hal ini tentu menjadi sinyal positif bagi kebangkitan ekonomi lokal," ujar Budi Santoso, Kepala Dinas Perdagangan Kalimantan Timur.
Selain meningkatnya volume perdagangan, harga komoditas di pasar tradisional juga menunjukkan stabilitas. Harga beras jenis premium bertahan di kisaran Rp16.000 per kilogram, sementara harga telur ayam berada di level Rp18.000 per kilogram. Meskipun ada sedikit kenaikan pada harga minyak goreng dan gula pasir, para pedagang menilai kondisi pasar masih dalam tahap yang wajar.
"Harga gula pasir naik sekitar Rp500 per kilogram dalam seminggu terakhir, namun permintaan tetap tinggi. Konsumen juga mulai beralih ke produk lokal karena kualitasnya yang tidak kalah dengan produk impor," kata Siti Aminah, salah satu pedagang di Pasar Segiri Samarinda.
Untuk meningkatkan kenyamanan pembeli, pemerintah daerah juga telah melakukan berbagai pembenahan di pasar-pasar tradisional. Perbaikan infrastruktur seperti pelebaran jalur pedestrian, peningkatan sistem drainase, dan penambahan tempat parkir diharapkan dapat meningkatkan daya tarik pasar tradisional di kalangan masyarakat.
Selain itu, inisiatif digitalisasi pasar mulai diterapkan di beberapa pasar utama. Dinas Perdagangan telah bekerja sama dengan platform e-commerce lokal untuk memfasilitasi sistem pembayaran nontunai serta layanan pengiriman barang bagi konsumen yang ingin berbelanja secara daring.
"Digitalisasi pasar akan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bertransaksi dan memperluas jangkauan pemasaran bagi para pedagang lokal," tambah Budi Santoso.
Dengan meningkatnya aktivitas perdagangan dan dukungan dari pemerintah daerah, pasar tradisional di Kalimantan Timur diharapkan akan terus berkembang dan menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat lokal.